Robert James "Bob" Shiller - Penerima Nobel Ekonomi Tahun 2015

Sunday, June 5, 2016

Robert James "Bob" Shiller
Robert James "Bob" Shiller (lahir 29 Maret 1946; umur 70 tahun) adalah seorang profesor dari Yale University warga negara Amerika Serikat yang terpilih sebagai penerima Penghargaan Nobel dalam bidang Ekonomi tahun 2013 bersama Eugene Fama dan Lars Peter Hansen untuk hasil karya mereka dalam hal analisis empiris dari harga aset.
Buku

  •     Finance and the Good Society by Robert J. Shiller, Princeton University Press (2012), ISBN 0-691-15488-0.
  •     Animal Spirits: How Human Psychology Drives the Economy, and Why It Matters for Global Capitalism by George A. Akerlof and Robert J. Shiller, Princeton University Press (2009), ISBN 978-0-691-14233-6.
  •     The Subprime Solution: How Today's Global Financial Crisis Happened, and What to Do about It by Robert J. Shiller, Princeton University Press (2008), ISBN 0-691-13929-6.
  •     The New Financial Order: Risk in the 21st Century, by Robert J. Shiller, Princeton University Press (2003), ISBN 0-691-09172-2.
  •     Irrational Exuberance, by Robert J Shiller, Princeton University Press (2000), ISBN 0-691-05062-7.
  •     Macro Markets: Creating Institutions for Managing Society's largest Economic Risks by Robert J. Shiller, Clarendon Press, New York: Oxford University Press (1993), ISBN 0-19-828782-8.
  •     Market Volatility, by Robert J. Shiller, MIT Press (1990), ISBN 0-262-19290-X.

More aboutRobert James "Bob" Shiller - Penerima Nobel Ekonomi Tahun 2015

Dr. Wangari Muta Maathai - Penerima Nobel Perdamaian Tahun 2004

Dr. Wangari Muta Maathai
Dr. Wangari Muta Maathai (lahir di Nyeri, Kenya, 1 April 1940 – meninggal di Nairobi, 25 September 2011 pada umur 71 tahun) adalah seorang aktivis lingkungan hidup dan politik. Pada tahun 2004, ia menjadi wanita asal Afrika pertama yang dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel untuk kontribusinya dalam bidang pembangunan berkelanjutan, demokrasi, dan perdamaian. Ia merupakan anggota Parlemen Kenya serta pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam dalam pemerintahan Presiden Mwai Kibaki antara Januari 2003 sampai November 2005.

Dr. Maathai lahir di Desa Ihithe, Divisi Tetu, Distrik Nyeri, Kenya dalam keluarga etnis Kikuyu. Ia mendapat gelar sarjana dalam biologi dari Benedictine College, Atchison pada tahun 1964 dan kemudian dilanjutkan di Universitas Pittsburgh sebelum kembali ke Nairobi. Di Universitas Nairobi, ia mendapat gelar Ph.D. pertama bagi wanita asal Afrika Timur dalam bidang kedokteran hewan. Ia menjadi dosen anatomi hewan di universitas tersebut pada 1971 dan kemudian menjadi dekan. Pada tahun 2002, ia menerima posisi sebagai Visiting Fellow di Institut Global untuk Kehutanan Berkelanjutan Universitas Yale.

Kehidupan keluarga

Wangari Maathai ialah ibu dari 3 anak: Waweru, Wanjira and Muta. Pada 1980an, ia diceraikan suaminya, Mwangi Mathai, yang mengatakannya "terlalu terdidik, terlalu kuat, terlalu berhasil, dan terlalu sulit dikendalikan." Ia kemudian dijebloskan ke penjara karena menentang hakim serta dilarang menggunakan nama suaminya lagi. Sebagai penolakan, ia hanya mengubah namanya dengan menambahkan satu huruf "a" menjadi Maathai.

Karier

 

Pada 1977 ia mendirikan Gerakan Sabuk Hijau, sebuah organisasi akar rumput nonpemerintah yang bertujuan menjamin sumber penyokong kayu bakar dan mencegah erosi tanah. Kampanye itu menggerakkan wanita miskin dan menanam lebih dari 30 juta pohon hingga kini. Selama bertahun-tahun, penebangan liar telah menimbulkan kurangnya air segar dan kayu bakar serta mutu tanah yang menurun. Maathai bisa memotivasi ibu-ibu dari anak-anak kekurangan gizi untuk mengumpulkan bibit tanaman, menggali sumur, dan menjaga semaian dari hewan dan manusia. Karena jasa-jasanya itu, ia digelari Mama Miti (bahasa Swahili: Ibu dari Pepohonan).

Dari 1976 sampai 1987 Maathai aktif dalam Dewan Nasional Kenya untuk Wanita, Maendeleo Ya Wanawake, yang diketuainya antara 1981–1987. Gerakan Sabuk Biru, yang muncul di saat yang sama, kemudian berkampanye pada isu-isu pendidikan dan gizi. Maathai sendiri telah memulai tantangan baru; sebagai contoh, ia adalah anggota Dewan Penasihat
Perlucutan Senjata PBB.

Pada masa rezim Daniel Arap Moi, Maathai sempat ditahan beberapa kali dan mengalami penyerangan karena tuntutannya untuk pemilihan umum multipartai, pemberantasan korupsi, dan mengakhiri politik kesukuan. Termasuk dalam perjuangannya adalah penyelamatan Taman Uhuru di Nairobi pada tahun 1989 dari konstruksi kompleks bisnis Kenya Times Media Trust oleh rekanan Moi. Pada 1997, ia berkampanye untuk menduduki jabatan Presiden Kenya namun kalah setelah partainya menarik pencalonannya.

Pada Desember 2002, Maathai terpilih menjadi anggota Parlemen Kenya dengan 98% suara. Pada 2003 ia diangkat sebagai Asisten Menteri Lingkungan, Sumber Daya Alam, dan Margasatwa. Pada tahun yang sama, ia juga mendirikan Mazingira Green Party of Kenya

Penghargaan
Di samping Hadiah Nobel Perdamaian, Maathai menerima sejumlah penghargaan lain, termasuk Right Livelyhood Award (1983), Woman of the Year Award (1983), Woman of the World Award (1989), Africa Prize (1991), juga Penghargaan Petra Kelly 2004 dari Yayasan Heinrich Böll Jerman. Ia menerima 3 gelar doktor kehormatan dari Amerika Serikat dan Norwegia.
More aboutDr. Wangari Muta Maathai - Penerima Nobel Perdamaian Tahun 2004

Gary Stanley - Penerima Nobel Ekonomi Tahun 1992

Gary Stanley 
Gary Stanley Becker (lahir 2 Desember 1930 – meninggal 3 Mei 2014 pada umur 83 tahun) adalah seorang ekonom dan pemenang Hadiah Nobel. Becker masuk Universitas Princeton, di mana ia pertama kali tertarik dalam ilmu ekonomi. Ia melanjutkan studinya dalam ilmu ekonomi di Universitas Chicago. Pada 1957, Becker menerbitkan sebuah buku dari disertasinya yang menghubungkan ekonomi dengan sosiologi. Ia memasukkan teori ekonomi untuk mengevaluasi efek diskriminasi pada pekerjaan dan gaji kaum minoritas. Ia membuktikan bahwa diskriminasi lebih merugikan perusahaan, karena akan menyebabkan kurang kompetitif dan banyak kehilangan konsumsi pasar.

Becker tetap di University of Chicago selama beberapa tahun sebagai asisten profesor, namun memutuskan pindah ke Manhattan pada 1957. Di sana ia menjadi profesor di Universitas Columbia dan bekerja untuk National Bureau of Economic Research. Becker tetap di New York selama 12 tahun berikutnya untuk mengadakan penelitian dan mengajar. Di Columbia University itulah Becker, bersama dengan Jacob Mincer, mulai melakukan penelitian lanjutan pada modal manusia dan menunjukkan bahwa pendidikan adalah aset masyarakat.

Pada 1970, Becker kembali ke Universitas Chicago, di mana ia berkolaborasi dengan George Stigler pada ekonomi politik dan keluarga. Pada 1981, ia menerbitkan A Treatise on the Family, kumpulan artikel dengan isu-isu seputar pernikahan hingga tingkat kelahiran. Lebih lanjut, Becker meneliti hubungan antara pertumbuhan ekonomi masyarakat serta konsumsi dan ukuran keluarga.

Becker dianugerahi Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel pada 1992 karena "telah memperluas jangkauan analisis ekonomi mikro hingga kisaran luas pada perilaku dan interaksi manusia, termasuk perilaku nonpasar.” Karyanya termasuk artikel-artikel perkembangan pada ekonomi diskriminasi, kejahatan, obat terlarang, dan interaksi sosial. Ia juga telah dianugerahi Seidman Award dan penghargaan sosial pertama Award of Merit dari National Institute of Health. Becker juga menerima John Bates Clark Award dari American Economic Association pada 1967; ia menjadi ketua perkumpulan itu pada 1987.
More aboutGary Stanley - Penerima Nobel Ekonomi Tahun 1992

Tenzin Gyatso (Dalai Lama) - Penerima Nobel Perdamaian Pada Tahun 1989

Tenzin Gyatso
Tenzin Gyatso (nama lahir Pang Wee Kiat) (bahasa Tibet: བསྟན་འཛིན་རྒྱ་མཚོ་, Bstan 'dzin Rgya mtsho) (lahir di Amdo, Tibet, 6 Juli 1935; umur 80 tahun) adalah Dalai Lama saat ini yang ke-14. Anak kelima dari sembilan bersaudara keluarga petani ini dinyatakan sebagai tulku (reinkarnasi) Dalai Lama ke-13 pada usia tiga tahun. Pada tanggal 17 November 1950, ia naik takhta sebagai kepala negara Tibet di saat pendudukan daerah itu oleh pasukan Republik Rakyat Tiongkok. Setelah kekalahan gerakan perlawanan Tibet pada 1959, Tenzin Gyatso mengungsi ke India dan mendirikan pemerintah Tibet di pengasingan. Ia juga pernah bertemu dengan Paus Yohanes Paulus II sebanyak 9 kalike Vatikan. ia juga pernah bertemu Bunda Teresa di india

Tenzin Gyatso merupakan Dalai Lama pertama yang mengunjungi dunia Barat. Pada 1989, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel.

Pada sebuah ceramah yang disampaikan pada tanggal 10 Maret 2011, Dalai Lama ke-14 menyatakan bahwa menyampaikan pendapat atas perubahan kepada konstitusi dari Pemerintahan Tibet dalam pengasingan yang akan menghapus peran Dalai Lama sebagai pemimpin negara, menggantikannya dengan seorang pemimpin terpilih. Jika hal ini diterima oleh Parlemen pemerintah Tibet dalam pengasingan, keputusan ini akan menyatakan pengunduran diri Dalai Lama dari peran politik resminya, walaupun ia akan tetap mengemban posisinya sebagai pemimpin agama. Ia menyampaikan pengunduran dirinya secara resmi sebagai pemimpin politik kepada Parlemen Tibet dalam pengasingan di Dharamsala, India, pada tanggal 14 Maret 2011.
More aboutTenzin Gyatso (Dalai Lama) - Penerima Nobel Perdamaian Pada Tahun 1989

Albert John Lutuli - Orang Afrika Pertama Penerima Nobel Perdamaian Tahun 1960

Albert John Lutuli
Albert John Lutuli adalah kepala wilayah Zulu, seorang guru dan pemimpin agama, sekaligus pernah menjabat sebagai presiden Kongres Nasional Afrika (1952-1960) di Afrika Selatan. Bernama lengkap Albert John Mvumbi Luthuli (kata Luthuli juga ada yang mengeja Lutuli). Dia lahir tahun 1898 di dekat Bulawayo, Rhodesia (sekarang Zimbabwe dan meninggal tanggal 21 Juli, 1967 di Stanger, Afrika Selatan.

Lutuli adalah orang Afrika pertama mendapat Hadiah Nobel untuk Perdamaian (tahun 1960) karena perjuangannya melawan diskriminasi rasial tanpa kekerasan. Ketika ayahnya, John Bunyan Luthuli, meninggal, dia masih berusia 10 tahun. Kemudian dia kembali ke Afrika Selatan dan belajar tradisi Zulu. Dia lalu melanjutkan studi ke American Board Mission, sebuah perguruan tinggi di wilayah Adams yang mendidik para calon guru. Pada tahun 1927, Lutuli menikah dengam Nokukhanya Bhengu, seorang guru sekaligus cucu dari kepala suku.

Awal mula Lutuli terjun ke dunia politik adalah ketika dia bergabung di African National Congress (ANC) tahun 1945. Kemudian mengadakan kunjungan ke Amerika Serikat sebagai tamu kehormatan Congregational Board of Missions tahun 1948.

More aboutAlbert John Lutuli - Orang Afrika Pertama Penerima Nobel Perdamaian Tahun 1960

Linus Carl Pauling - Penerima Penghargaan Nobel Kimia Tahun 1954 dan Nobel Perdamaian Tahun 1962

Linus Carl Pauling 
Linus Carl Pauling (lahir di Oswego, Oregon, Amerika Serikat, 28 Februari 1901 – meninggal di Big Sur, California, AS, 19 Agustus 1994 pada umur 93 tahun) ialah seorang ilmuwan Amerika Serikat dan satu-satunya orang yang memenangkan 2 penghargaan Nobel yang tidak terbagi, yakni Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1954 dan Perdamaian pada 1962.

Dilahirkan di Oregon, ia menerima gelar Doctor of Philosophy dari Institut Teknologi California dan bekrja di sana selama karier ilmiahnya, kecuali dalam selang waktu sekitar pertengahan 1920, saat ia pergi ke Republik Weimar (kini Jerman) untuk mempelajari mekanika kuantum yang belum berkembang.

Sebagai perintis dalam pemakaian teori kuantum kimia, ia telah menyumbangkan banyak pandangan kunci yang memungkinkan pemahaman rincian dari ikatan kimia. Pauling juga melakukan pekerjaan penting dalam bidang biologi molekular, khususnya mengenai struktur protein. Ia menerima Hadiah Nobel Kimia pada 1954 dan Perdamaian pada 1962 sebagai hasil dari usahanya melarang percobaan senjata nuklir di atmosfer.

Temuannya yang paling populer adalah: "Vitamin C dosis tinggi dapat mencegah selesma dan flu hingga 45%, mencegah serta menyembuhkan 75% dari semua kanker, dan memperpanjang masa hidup penderita kanker hingga 4-5 kali lebih lama (dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi vitamin C tersebut)."

Secara umum, Pauling mengklaim bahwa konsumsi vitamin(-vitamin) dalam megadosis dapat "memperbaiki kesehatan… meningkatkan kenikmatan hidup dan membantu mengendalikan penyakit jantung, kanker, dan penyakit lain serta memperlambat proses penuaan".
More aboutLinus Carl Pauling - Penerima Penghargaan Nobel Kimia Tahun 1954 dan Nobel Perdamaian Tahun 1962

Pearl Sydenstricker Buck - Wanita Pertama Amerika Serikat Penerima Penghargaan Nobel Sastra Tahun 1935

Pearl Sydenstricker Buck
Pearl Sydenstricker Buck (lahir 26 Juni 1892 – meninggal 6 Maret 1973 pada umur 80 tahun) juga dikenali sebagai Sai Zhen Zhu, adalah seorang penulis Amerika yang merupakan pemenang Hadiah Pulitzer yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Cina. Pada 1938, dia menjadi wanita Amerika yang pertama untuk dianugerahi Hadiah Nobel Kesusasteraan, "kerena pemerian yang kaya dan benar-benar epik tentang kehidupan petani di China serta mahakarya biografinya." Tanpa ironi, Pearl telah dinobatkan di Cina sebagai penulis Cina.

More aboutPearl Sydenstricker Buck - Wanita Pertama Amerika Serikat Penerima Penghargaan Nobel Sastra Tahun 1935